Rumus Matematika sangat menakutkan bagi siswa, terutama rumus Bangun
Ruang Sisi Lengkung (BRSL). Sementara, guru kesulitan menjelaskan materi
tentang Volum Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL). Temukan jalan
keluarnya disini.
Berdasarkan pengalaman saya sebagai murid, sebagai guru dan sebagai orang tua, saya mengalami kesulitan pada saat belajar Matematika khususnya tentang Geometri pada Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL). Demikian juga ketika saya mengajar di kelas. Begitu saya menyebutkan pokok bahasan tentang Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL) siswa kelihatan tidak berminat sama sekali dan acuh tak acuh. Kata mereka, “Bu guru saya bingung rumus-rumus itu, mana yang rumus kerucut, mana yang rumus tabung dan mana yang rumus bola ketika mengerjakan soal?"
Setelah saya berpindah tugas di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) saya berkesempatan mengajar pada diklat bagi guru-guru SMP. Materi tentang volum Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL) coba saya angkat kembali untuk bisa menjadi bahan diklat dengan menggunakan teknologi sederhana (laptop dan proyektor). Materi ini saya harapkan dapat membantu rekan-rekan guru untuk dapat menjelaskan volum BRSL dengan mudah dan menyenangkan serta dapat meningkatkan pemahaman siswa. Seorang peserta dari daerah bertanya, “Bu bagaimana kami bisa menerapkan metode tersebut, sedangkan di tempat kami belum ada listrik?"
Untuk menjawab pertanyaan peserta ini, saya sangat berharap materi ini bisa memotivasi guru untuk membuat inovasi dalam pembelajaran Matematika yang lain dan guru-guru dapat memodifikasi materi ini yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Artinya, tidak hanya terbatas pada penggunaan Laptop dan Proyektor, namun bisa dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar sekolah.
Saat memulai pembelajaran, guru selalu dituntut untuk memberikan materi aprersepsi, yaitu dengan menunjukkan volum-volum bangun ruang sisi datar dan kemudian diarahkan untuk membuat kesimpulan bahwa volum bangun ruang itu adalah luas alas kali tinggi (V = L x T).
Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan penunjukkan alat peraga
Bangun Ruang (Kubus, Balok, Prisma, Tabung, Kerucut dan Bola). Khusus
BRSL (Tabung, Kerucut dan Bola) dengan ukuran tinggi tabung sama dengan
tinggi kerucut, tinggi kerucut sama dengan diameter bola dan diameter
alas kerucut sama dengan diameter bola.
Menyiapkan beras atau pasir sebagai alat praktek untuk membuktikan
teori dari volum BRSL. Peserta dikelompokkan berdasarkan nama-nama BRSL
(kelompok Tabung, kelompok Kerucut dan kelompok Bola).
Setelah peserta mempraktikkannya, kemudian menuliskan rumus yang
sudah ditemukannya lalu mempresentasikannya di depan kelas, agar apa
yang sudah difahami dapat dikembangkan dalam diskusi dengan teman-teman
sesama peserta.
Dengan melakukan praktik langsung, peserta lebih mudah menjelaskan
dan mengingat rumus-rumus volum Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL) dan
mengaplikasikannya dalam pembelajaran di kelas. Jika memungkinkan, hal
tersebut bisa lebih dimodifikasikan dengan menggunakan teknologi animasi
yang lebih menarik lagi.
Berdasarkan pengalaman saya sebagai murid, sebagai guru dan sebagai orang tua, saya mengalami kesulitan pada saat belajar Matematika khususnya tentang Geometri pada Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL). Demikian juga ketika saya mengajar di kelas. Begitu saya menyebutkan pokok bahasan tentang Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL) siswa kelihatan tidak berminat sama sekali dan acuh tak acuh. Kata mereka, “Bu guru saya bingung rumus-rumus itu, mana yang rumus kerucut, mana yang rumus tabung dan mana yang rumus bola ketika mengerjakan soal?"
Setelah saya berpindah tugas di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) saya berkesempatan mengajar pada diklat bagi guru-guru SMP. Materi tentang volum Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL) coba saya angkat kembali untuk bisa menjadi bahan diklat dengan menggunakan teknologi sederhana (laptop dan proyektor). Materi ini saya harapkan dapat membantu rekan-rekan guru untuk dapat menjelaskan volum BRSL dengan mudah dan menyenangkan serta dapat meningkatkan pemahaman siswa. Seorang peserta dari daerah bertanya, “Bu bagaimana kami bisa menerapkan metode tersebut, sedangkan di tempat kami belum ada listrik?"
Untuk menjawab pertanyaan peserta ini, saya sangat berharap materi ini bisa memotivasi guru untuk membuat inovasi dalam pembelajaran Matematika yang lain dan guru-guru dapat memodifikasi materi ini yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Artinya, tidak hanya terbatas pada penggunaan Laptop dan Proyektor, namun bisa dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar sekolah.
Saat memulai pembelajaran, guru selalu dituntut untuk memberikan materi aprersepsi, yaitu dengan menunjukkan volum-volum bangun ruang sisi datar dan kemudian diarahkan untuk membuat kesimpulan bahwa volum bangun ruang itu adalah luas alas kali tinggi (V = L x T).
Lokasi/alamat pelaksanaan praktik yang baik |
:
|
|
Tingkat pendidikan |
:
|
SMP/MTs |
Lingkup pendidikan |
:
|
sekolah |
Masalah/Latar belakang – Mengapa praktik yang baik ini dianggap penting? Praktik ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah apa? |
:
|
Rumus Matematika sangat menakutkan bagi siswa, terutama rumus Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL). Sementara, guru kesulitan menjelaskan materi tentang Volum Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL). |
Tujuan praktik yang baik |
:
|
Untuk meningkatkan minat guru dalam menjelaskan cara menemukan sendiri rumus-rumus volum Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL). |
Penjelasan: strategi, proses/langkah kegiatan/sumber atau materi yang dibutuhkan |
:
|
1. Strategi :
|
Hasil, dampak atau perubahan dari praktik yang baik |
:
|
Guru lebih mudah menjelaskan rumus volum BRSL dan termotivasi untuk membuat inovasi pembelajaran Matematika. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar